MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI
“PSIKOLOGI WARNA”

OLEH :
AYU LESTARI
15031030
PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah psikologi warna.
Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu
pengetahuan seperti saat ini.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis
tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari orang tua yang telah memberikan bantuan moril dan materil,
teman–teman dan pihak lainnya. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing:
1. Drs.
Ardi, M.si
2. Rahmadhani
fitri, M.Pd
Penulis menyadari bahwa makalah ini
banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Dengan segala
kerendahan hati penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun
terhadap kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam laporan
ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan in dapat bermanfaat bagi
penulis dan bagi pembaca.
Padang,
7 Desember 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR
ISI.................................................................................................. ii
DAFTAR
GAMBAR .................................................................................... iii
DAFTAR
TABEL ......................................................................................... iv
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan
masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Warna
............................................................................................ 3
B. Jenis-Jenis
Warna ........................................................................................ 4
C. Klasifikasi
Warna......................................................................................... 7
D. Makna
Warna............................................................................................... 9
E. Efek
psikologi Warna.................................................................................. 12
F.
Buta Warna ................................................................................................. 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
................................................................................................. 14
B. Saran
........................................................................................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR
GAMBAR
Gambar Halaman
1. Warna
yang Berdasarkan Cahaya................................................................ 4
2. Sistem
Lingjaran Warna Munsell................................................................. 6
3. Warna Panas dan Dingin............................................................................. 8
4. Macam-Macam Warna................................................................................. 11
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Makna
dari Warna....................................................................................... 9
2. Efek
Psikologi Warna.................................................................................. 12
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Warna adalah pemberi kesan yang sangat
penting. Dengan adanya warna kita dapat dengan mudah mengenal lingkungan dan
barang tertentu. Warna memberikan kesan yang pertama pada mata saat kita
melihatnya. Kita ini hidup dapat melihat dunia
yang luas dan beragam, dunia ini tampak sangat indah karena adanya warna, warna
merupakan hal yang dapat kita lihat tapi tidak bisa kita rasakan. Warna itulah
yang menyebabkan dunia terlihat berwarna-warni. Warna dapat menenangkan hati
ketika melihatnya. Bayangkan saja di dunia ini tidak ada warna, semua yang kita
lihat hanya putih dan hitam saja. Hal itu akan menyebabkan suasana hati dan
pikiran menjadi tidak nyaman
Warna sekarang ini sudah terbagi menjadi
bermacam macam. Dan terus mengalami pengembangan hingga saat kini. Warna pun
sudah diteliti dan digunakan dari 2000 tahun yang lalu. Warna memiliki banyak
sekali fungsi. Banyak orang yang mengenal warna, tapi tidak mengetahui dari
mana warna berasal, apa saja macamnya, dan apa saja maknanya. Warna memiliki
makna masing-masing yang mungkin tidak banyak orang mengetahuinya. Berbagai
macam warna didapat dari perpaduan warna-warna lain yang akan melahirkan warna
yang berbeda dan memiliki kesan yang berbeda pula. Untuk itu sebagai penikmat
warna atau sebagai orang yang selalu melihat warna di dunia kita harus
mengetahui makna warna, asal warna, dan macam-macam warna. Lewat makalah ini
saya ingin memberikan sedikit penjelasan tentang psikologi warna. Agar kita
tidak saja hanya bisa melihatnya namun juga memahaminya.
2.
Rumusan Masalah
a. Apa
pengertian warna?
b. Siapa
penemu, dimana dan kapan warna ditemukan?
c. Bagaimana
perkembangan warna dari zaman ke zaman?
d. Apa saja
jenis-jenis dari warna?
e. Apa saja
macam macam warna?
f. Apa arti
dari warna-warna di dunia?
g. Apa itu buta
warna?
3. Tujuan
Penulisan
a. Mengetahui
pengertian warna
b. Mengetahui
siapa, dimana dan kapan warna ditemukan
c. Mengetahui
perkembangan warna dari zaman ke zaman
d. Mengetahui
jenis-jenis warna
e. Mengetahui
macam-macam warna
f. Mengetahui
arti warna-warna di dunia
g. Mengetahui
buta warna
BAB II
DASAR
TEORI
1. Konsep
Warna
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di
dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan
panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang
gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata
manusia berkisar antara 380-780 nanometer
Warna telah dikenal sejak zaman prasejarah
sampai dengan seni kontemporer aman sekarang. Walaipun warna telah digunakan
sajak zaman pasejarah, namun warna sebagai ilmu pengetahuan baru terungkap
babarapa waktu kemudian. Pada zaman Yunani kuno, Pythagoras, Plato, dan
Aristoteles telah menyinggung tentang warna. Aristoteles menggolongkan warna
menjadi dua, yaitu warna yang berasal dari cahaya terang dan warna yang berasal
dari kegelapan. Delapan belas abad kemudian, Leonardo da Vinci berpendapat
bahwa seluruh warna adalah putih. Namun ia belim mengetahui sistematika cara
mengelompokkan warna. Pada saat itu para ahli filsafatbelim mangakui jika warna
putih dan hitam termasuk warna
Warna masih menjadi misteri sampai pada
tahun1680, saat Isaac Newton mengumumkan hasil penelitiannya mengenai warna. Ia
berpandapat bahwa semua warba tergabung pada cahaya putih. Cahaya putih
merupakan ikatan sinar-sinar atim yang dapat diukur dan dilihat melalui prima
gelas. Dari dalam prisma itu terlihat tujuh warna pelangi yang disebut spektrum
warna, yang terdiri dari atom-atom merah, orangr, kuning, hijau, biru, indigo
(biru gelap), dan ungu.
Gambar 1. Warna yang Berdasarkan
Cahaya(Darmaprawira, 2002).
Pada tahun
1731, J.C. Le Blon menemukan warna utamayang terdiri dari merah, kuning, dan
biru yang berasal dari pigmn. Pigmen adalah pewarna bubuk yang bisa larut dalam
cairan pelarut seperti aiar dan minyak. Warna suatu objek yang diberika pigmen
akan menunjukkan karakter warna yang bersifat kimiawi. Contohnya jika sebuah
permukaan diberi pigmen merah, maka warna ynag terpantul ke mata adalah warna
merah. Penemuan Le Blon merupakan permlaan teori merah-kuning-biru sebagai
warna utama.
Pda tahun 1831, teori warna dasar
dikrlompokkan oleh Sir David Brewster, ahli fisika skotlandia. Ia menemukan
bahwa dalam spekta warna ayau lengkung warna pelangi yang diamati melalui
prisma, ada tiga spektra yang mempunyai panjang gelombang yang sama, yaitu
sinar merah, kuning, dan biru. Teori utama pun dikenal sebagai Teori Brewster.
Setelah penemuan iuu ,banyak ilmuan yang
mencoba mengembangkan Teori Brewster dalam bentuk lingkaran warna, seperti yang
dilakukan oleh A.H Church dan R.A Houstoun, ilmuan asal ingris. Ilmuan lainnya
adalah Albert Munsell yang membuat warna berdasarkan ilmu fisika. Ia
menempatkan warna utama yaitu merah, kuning , dan biru dan warna sekunder dalam
satu lingkaran warna. Sampai saat ini, sistem warna Munsell masih digunakan
dalam dunia usaha karena lebih mudah dimengerti dan lebih sederhanasehingga
mudah diaplikasikan(Darmaprawira, 2002).
2.
Jenis-Jenis Warna
Sistem lingkaran warna Munsell mengambil
warna utama sebagai warna dasar yang disebut warna primer. Warna primer terdiri
dari merah, kuning, dan biti. Apabila dua warna primer dicampur, maka akan
menghasikan warna kedua atau warna sekunder. Contohnya warna merah dicampur
warna kuning makan akan menghasilkan warna orange (warna sekunder).
Jika warna primer dicampur dengan warna
sekunder, maka akan menghasilkan warna ketiga yang disebut warna tersier.
Contihnya warna merah (warna primer) dicampur dengan warna orange (warna
sekunder) maka akan menghasilkan warna merah-orange(warna tersier)
Gambar 2.Sistem
Lingkaran Warna Munsell(Darmaprawira, 2002).
1.
Warna primer adalah merah, kuning,
dan biru
2.
Warna sekunder adalah merah + kuning
=oranye
merah + biru =ungu
kuning +
biru =hijau
3.
Warna tersier adalah merah + oranye =merah-oranye
kuning + oranye=
kuning-oranye
merah +
ungu =merah-ungu
biru +
ungu = biru-ungu
kuning +
hijau =kuning-hijau
biru +
hijau = biru-hijau
3.
Klasifikasi
Warna
1)
Warna
Netral
Warna netral
adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata
lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran
ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.
2)
Warna
Kontras
Warna kontras atau komplementer adalah warna yang
berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari
warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna
primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk
kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna
kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga.
3)
Warna
Panas
Warna panas
adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna
mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat,
marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.
4)
Warna
Dingin
Warna dingin
adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna
mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk,
nyaman dsb. Warna dingin mengesankan jarak yang jauh.
Gambar 3.Warna Panas dan Dingin(Darmaprawira, 2002).
Pengelompokan warna berdasarkan gender:
a.
Warna maskulin
Warna dianggap warna maskulin jika warna
tersebut dianggap memiliki daya pikat yang kuat utuk diasosiasikan dengan
laki-laki. Adanya nornal sosial dan budaya menganggap bahwa laki-laki lebih
cocok untuk memakai warna-warna gelap, sedangkan perempuan lebih pantas
menggunakan warba-wawna yang cerah. Yang termasuk dalam golongan warna maskulin
adalah hijau dan biru
b.
Warna feminim
Yang termasuk dalam golongan warna feminim
adalah merah, kuning, pink, oranye, dan ungu. Hal yang menarik adalah warna
ungu termasuk dalam golongan warna sejuk, namun warna ini diklasifikasikan
dalam warna feminim. Dengan kata lain, ungu dapat diklasifikasikan baik ke
dalam golongan maskulin atau feminim.
Ungu
dikulompokkan ke dalam feminim apabila mendekati warna merah (ungu-merah), dan
digolongkan ke dalam warna maskuin apabila labih mendekati biru(ungu-biru).
Namun belakangan ini ungu lebih dianggap sebagai warna feminim karena lebih
disukai oleh wanita(Bear, 2008).
4.
Makna Warna
Tabel 1.
Makna dari Warna
Warna
|
Makna
|
Merah
|
Warna yang kuat
sekaligus hangat. Biasanya di gunakann untuk memberikan efek psikologi‘panas’
, ‘berani’ , ‘marah’ dan ‘berteriak’
|
Hijau
|
·
Warna yang tenang karena biasanya
di kaitkan dengan lingkungan dan alam
·
Di dalam desain, untuk memberikan
kesan segar
·
Membumi dengan kombinasi warna
hijau dan coklat gelap
|
Biru
|
·
Warna favorit para pria termasuk
warna yang dingin
·
Kalu di dunia desain, biru sering
di sebut “warna corporate” karena hampir semua perusahaan menggunakan warna
biru sebagai warna utamanya
·
Tenang
|
Kuning
|
Warna yang ceria, menyenangkan.
Kuning juga biasanya di gunakan untuk mendapatkan perhatian dari orang yang
melihat desain kita
|
Ungu
|
Unga adalah warna yang memberikan
kesan spiritual, kekayaan, dan kebijaksanaan
|
Coklat
|
Coklat adalah warna bumi,
memberikan kesan hangat, nyaman, dan aman. Bisa di bayangkan kesan ‘mahal’
desain dengan kombinasi warna hitam dan coklat muda
|
Oranye
|
·
Oranye adalah hasil peleburanmrah
dan kuning, sehingga efek yang di hasilkan masih tetap sama, yaitu ‘kuat ‘
dan ‘hangat’
·
Dari sisi psikologis sebenarnya
warna oranye memberikan kesan yang tidak nyaman
·
Untuk menarik perhatian orang
|
Pink
|
·
Warna yang feminim
·
Tetapi banyak juga desainer yang
berani mrenggunakan warna merah muda ini dengan terang terangan. Misalnya deanagn kombinasi hitam dan merah muda
sebuah desain bisa menjadi terlihat unik
|
Putih
|
·
Putih adalah warna yang murni,
tidak ada campuran apapun
·
Ketika kita ingin membuat desain
yang simple dan minimalis, menggunakan warna putih adalah langkah yang tepat (walaupun
bukan cara sayu-satnya
|
Hitam
|
·
Hitam adalah warnaa yang gelap,
suram,menakutkan tetapi elegan
·
Elemen apapun jika di taruh di
atas background hitam akan terasa lebih bagus (misalnya, pada waktu
menampilkan foto, portfolio ayau produk)
|
Gambar 4. Macam-Macam Warna( Lebond, 2007).
5.
Efek
Psikologi WarnaTabel 2. Efek Psikologi Warna
WARNA
|
EFEK JARAK
|
EFEK SUHU
|
EFEK
PSIKIS
|
Biru
|
Jauh
|
Sejuk
|
Tenang
|
Hijau
|
Jauh
|
Sangat sejuk
|
Sangat
tenang
|
Merah
|
Dekat
|
Panas
|
Sangat
mengusik
|
Orange
|
Sangat dekat
|
Sangat panas
|
Merangsang
|
Kuning
|
Dekat
|
Sangat panas
|
Merangsang
|
Coklat
|
Sangat dekat
|
Netral
|
Merangsang
|
lembayung
|
Sangat dekat
|
Sejuk
|
Agresif
|
6. Buta Warna
Buta warna adalah suatu kelainan
yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu
spektrum warna tertentu
yang disebabkan oleh faktor genetis.Buta warna merupakan kelainan genetika yang
diturunkan dari orang tua kepada
anaknya, kelainan ini sering juga disebut sex linked, karena
kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya
kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara
penderita buta warna pada laki-laki dan perempuan. Seorang
perempuan terdapat istilah ‘pembawa sifat’, hal ini menujukkan ada satu
kromosom X yang membawa sifat buta warna. Perempuan dengan pembawa sifat,
secara fisik tidak mengalami kelainan buta warna sebagaimana wanita normal pada
umumnya, tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta
warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor
buta warna maka seorang wanita tersebut menderita buta warna.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Warna adalah
spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna
putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut.
Warna ditemukan pertamakali oleh bangsa Yunani 2000 tahun SM dan terus
mengalami perkembangan hingga sekarang. Warna terbagi menjadi berbagai jeni.
Setiap warna memiliki arti tersendiri seperti warna merah yang memiliki arti
keberanian. Warna juga memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan. Buta warna
merupakan kelainan genetika yang
diturunkan dari orang tua kepada
anaknya. Dan warna merupakan hal yang penting bagi kita karena warnalah yang
membuat hidup kita menjadi lebih indah.
2. Saran
Gunakanlah
warna untuk menghiasi hidup kita agar lebih indah, dan kreasikan imajinasimu
untuk mewarnai hidup ini menjadi lebih baik dan lebih terkenang.
DAFTAR PUSTAKA
Bear, Jacci howard. 2008. Purple. Inc. The New York Times Company
Darmaprawira, sulasmi. 2002. Teori dan Kreasi Pengguna. Bandung. ITB
Lebond,
Bayu. 2007. Arti dan Pengaruh Warna bagi Psikologi Manusia.
Warna dapat Mempengaruhi Mood. Online. Diakses 28April
2017
Rastati, ranny. 2008. Konsep Warna Dalam
Kebudayaan. Jakarta. UI





Tidak ada komentar:
Posting Komentar